Sabtu, 29 November 2014

Bawakan Aku Edelweiss

Seikat saja, katamu
padahal kau jelas tahu
aku peracau di udara dingin
mengulang namamu sebanyak angin
seakan mantra pembawa hangat
merindu dekap sungguh sangat

Pun lututku jatuh di ketinggian
menyulap sendi semata hiasan
belulang rapuh perlahan ke tanah
menjabat debu begitu pongah

Lalu punggungku, sayang
entah kenapa membenci bumi
membawa segenap dada menuju tepi
apa yang sanggup kubawa pergi
sebatas tubuh dan seikat sunyi

Tapi kau sebut cintaku dalam titah
demi mahkotamu menjelma indah
juga perihal abadinya kita
kau ucap bahkan tanpa tanda tanya

"Edelweis itu di dinding tebing, Sayang."



Segara Anak - Plawangan Sembalun, 29 Oktober 2014

Senin, 17 November 2014

Perkara Pagi dan Matahari

Aku selalu jatuh cinta pada pagi seperti ini
ketika nafas hanya berkawan sepi
dan suara chris martin mengalir lirih
mengisi pendengaran tanpa henti

Di tepi jalan banyak sekali balita
mungkin menunggu waktu sekolah
lebar senyumnya berbinar matanya
kubalas semata dering bel sepeda

Dan aku semakin mencintai pagi
di mana kau membawa hati
dengan seikat bunga matahari
katamu, kita makamkan saja cerita dulu
sembari menabur di atas kubur
segala keluh masa lalu

Lalu aku mencintai matahari
sebab dari sana kubayangkan kau berlari
dengan kuntum cahaya seperti kini.

Di abu-abu jalanan pada pagi yang warna warni, 15 November 2014